Hal yang paling tidak disukai oleh para petani adalah ketika tanaman yang mereka terserang oleh hama penyakit, hama penyakit sering datang pada musim penghujan maupun musim kemarau. Pada musim penghujan para petani tidak perlu repot melakukan penyiraman terhadap tanaman yang mereka tanam, namun resiko terkena hama penyakit jauh lebih tinggi dibandingkan dengan musim kemarau.
Mentimun merupakan tanaman yang banyak ditanam oleh petani, karena lebih mudah dalam penanaman, dan juga khasiat dari mentimun juga luar biasa. Mentimun dapat digunakan sebagai lalapan, ataupun dapat juga diolah menjadi bahan untuk membuat Jus ataupun olahakan makanan dan minuman lainnya seperti, rujak, acar dan lainya.
Berikut ini merupakan beberapa jenis hama Penyakit PadaTanaman Mentimun diantaranya:
a. Busuk Daun (Downy mildew)
Penyebab : Pseudoperonospora cubensis Berk et Curt. Menginfeksikulit daun padakelembaban udara tinggi, temperatur 16 – 22°C dan berembun atau berkabut.
Penyebab : Pseudoperonospora cubensis Berk et Curt. Menginfeksikulit daun padakelembaban udara tinggi, temperatur 16 – 22°C dan berembun atau berkabut.
Gejala : daun berbercak kuning dan berjamur, warna daun akan menjadi coklat danbusuk.
Pengendalian : Pemberian Natural GLIO sebelum tanam.
b. Penyakit tepung(Powdery mildew)
Penyebab : Erysiphe cichoracearum. Berkembang jika tanah kering di musimkemarau dengan kelemaban tinggi.
b. Penyakit tepung(Powdery mildew)
Penyebab : Erysiphe cichoracearum. Berkembang jika tanah kering di musimkemarau dengan kelemaban tinggi.
Gejala : permukaan daun dan batang mudaditutupi tepung putih, kemudian berubah menjadi kuning dan mengering.
Pengendalian : Pemberian Natural GLIO sebelum tanam.
c. Antraknose
Penyebab : cendawan Colletotrichum lagenarium Pass.
c. Antraknose
Penyebab : cendawan Colletotrichum lagenarium Pass.
Gejala: bercak-bercakcoklat pada daun.Bentuk bercak agak bulat atau bersudut-sudut dan menyebabkandaun mati; gejala bercak dapat meluas ke batang, tangkai dan buah. Bila udaralembab, di tengah bercak terbentuk massa spora berwarna merah jambu.
Pengendalian : Pemberian Natural GLIO sebelum tanam.
d. Bercak daun bersudut
Penyebab : cendawan Pseudomonas lachrymans. Menyebar pada saat musim hujan.
d. Bercak daun bersudut
Penyebab : cendawan Pseudomonas lachrymans. Menyebar pada saat musim hujan.
Gejala : daun berbercak kecil kuning dan bersudut; pada serangan berat seluruhdaun yang berbercak berubah menjadi coklat muda kelabu, mengering danberlubang.
Pengendalian : Pemberian Natural GLIO sebelum tanam.
e. Virus
Penyebab : Cucumber Mosaic Virus, CMV, Potato virus mosaic, PVM; Tobacco EtchVirus, TEV; otato Bushy Stunt Virus (TBSV); Serangga vektor adalah kutu daun Myzus persicae Sulz dan Aphis gossypii Glov.
e. Virus
Penyebab : Cucumber Mosaic Virus, CMV, Potato virus mosaic, PVM; Tobacco EtchVirus, TEV; otato Bushy Stunt Virus (TBSV); Serangga vektor adalah kutu daun Myzus persicae Sulz dan Aphis gossypii Glov.
Gejala : daun menjadi belang hijautua dan hijau muda, daun berkerut, tepi daunmenggulung, tanaman kerdil.
Pengendalian: dengan mengendalikan serangga vektor dengan Natural BVR atauPESTONA, mengurangi kerusakan mekanis, mencabut tanaman sakit dan rotasi denganfamili bukan Cucurbitaceae.
f. Kudis (Scab)
Penyebab : cendawan Cladosporium cucumerinum Ell.et Arth. Terjadi pada buah mentimun muda.
f. Kudis (Scab)
Penyebab : cendawan Cladosporium cucumerinum Ell.et Arth. Terjadi pada buah mentimun muda.
Gejala : ada bercak basah yang mengeluarkan cairam yang jika mengering akan seperti karet; bila menyerang buah tua, terbentuk kudis yangbergabus.
Pengendalian : Pemberian Natural GLIO sebelum tanam.
g. Busuk buah
Penyebab : cendawan (1) Phytium aphinadermatum (Edson) Fizt.; (2) Phytopthorasp., Fusarium sp.; (3) Rhizophus sp., (4) Erwinia carotovora pv. Carotovora.Infeksi terjadi di kebun atau di tempat penyimpanan.
g. Busuk buah
Penyebab : cendawan (1) Phytium aphinadermatum (Edson) Fizt.; (2) Phytopthorasp., Fusarium sp.; (3) Rhizophus sp., (4) Erwinia carotovora pv. Carotovora.Infeksi terjadi di kebun atau di tempat penyimpanan.
Gejala : (1) Phytiumaphinadermatum: buah busuk basah dan jika ditekan, buah pecah; (2) Phytopthora:bercak agak basah yang akan menjadi lunak dan berwarna coklat dan berkerut; (3)Rhizophus: bercak agak besah, kulit buah lunak ditumbuhi jamur, buah mudah pecah; (4) Erwinia carotovora: buah membusuk, hancur dan berbau busuk.
Pengendalian: dengan menghindari luka mekanis, penanganan pasca panen yang hati-hati,penyimpanan dalam wadah bersih dengan suhu antara 5 – 7 derajat C. Danpemberian Natural GLIO sebelum tanam.
0 komentar:
Posting Komentar